Jumat, 03 Oktober 2014

Tuhan Mempersiapkan Hamba_Nya (Belajar dari Kisah Elisa) (I Raja-raja 19:15-21)




Tujuan: Supaya anak-anak meneladani Elisa yang bersedia menjadi pelayan Tuhan
Tokoh: Elisa

Baca I Raja-raja 19:15-18
Cerita SM minggu lalu adalah tentang Allah menyatakan diri_Nya kepada Elia. Di tengah masa krisis, putus asa, dan lelah, Tuhan datang memberikan satu pengharapan kepada Elia, bahwa Ia tidak pernah meninggalkan Elia dalam keadaan apapun. Hal ini menjadi satu jaminan kembali kepada Elia tentang Allah yang ia sembah. Ternyata tidak berhenti sampai disini, tidak berhenti kepada penyataan diri Allah, tapi Ia juga memberikan satu jaminan yang luar biasa lagi yakni memberikan seorang pendamping atau rekan sepelayanan bagi Elia, yakni Elisa. Elisa inilah yang nanti akan bersama-sama dengan Elia untuk melayani bangsa Israel, juga dibimbing oleh Elia, kemudian menggantikan Elia.

Bagaimankah kisah pemanggilan Elisa??? I Raja-raja 19:19-21

Setelah nabi Elia bertemu dengan Allah di Horeb, maka ia segera pergi, menuruni gunung tersebut untuk bertemu dengan Elisa. Hal yang menarik adalah mereka bertemu bukan di rumah tapi di ladang, saat itu Elisa sedang membajak menggunakan 12 pasang lembu. Jadi Elisa dipanggil bukan disaat dia sedang berdoa, dia sedang pengangguran, tapi dia dipanggil di tengah-tengah kesibukannya, yakni sedang bekerja.

Setelah bertemu, kemudian Elia melempar jubahnya kepada Elisa. Ini adalah suatu tanda simbolik tentang panggilan Elisa. Ia telah dipilih dan nantinya akan menggantikan Elia. Sungguh luar biasa, Elisa meresponi panggilan tersebut, tapi ia meminta kepada Elisa supaya ia boleh pulang terlebih dahulu ke rumahnya untuk pamit kepada orang tuanya.

Ada orang yang bertanya mengapa Elisa harus pamit, apakah ia tidak sungguh-sungguh mau melayani? Simpel sekali jawabannya, Elisa mengasihi orang-orang disekitarnya, termasuk orang tuanya. Untuk itu ia mau pamit kepada mereka. Dan lagian sangat wajar jika ia kembali pulang dulu, karena ia dipanggil saat ia berada di ladang, nanti dicari-cari lagi sama orang tuanya. Ibarat kita kalau berpergian, pada umumnya kita akan mengabarkan orang tua bukan, kalau tidak, di rumah bisa heboh.

Elia pun memberikan kesempatan untuk pamit kepada Elisa. Dan Elisa ternyata tidak hanya pamit kepada orang tuanya tapi juga dari teman-temannya. Sehingga ia menyembelih lembu untuk dimakan bersama:
-          Hal ini menyatakan sukacita yang dialami oleh Elisa karena dipanggil oleh Allah menjadi nabi_Nya
-          Hal ini juga menyatakan bahwa Elisa berasal dari keluarga kaya. Menyembelih lembu adalah hal yang mahal saat itu.

Setelah pamit dari orang tua dan teman-temannya, Elisa pun pergi dan mengikuti Elia.

Teman-teman….
Disini kita dapat melihat bagaimana kesediaan Elisa mau meresponi panggilan Allah tersebut. Setiap kitapun dipanggil oleh Allah untuk menjadi pelayan_Nya. Namun terkadang banyak hal yang mencoba untuk menghalangi kita untuk tidak mau meresponinya. Alasan tidak bisa, alasan masih belum siap, alasan tidak punya talenta, sering sekali menghambat kita untuk mau lebih lagi dalam pelayanan kita. Kita belajar dari kisah Elisa dan responnya terhadap panggilan Allah.

Allah memanggil Elisa bukan karena Elisa sudah lebih siap melayani, mungkin Elisa pun tidak tau apa itu pelayanan, karena ia seorang petani, tapi Tuhan melihat bagaimana kesediaannya dalam meresponi panggilan tersebut. Kesediaan untuk memberi diri kepada Tuhan. Memberi diri sepenuhnya dulu baru nanti selebihnya Allah yang akan bekerja, Allah yang akan memperlengkapi kita agar siap melayani. Elisa diperlengkapi melalui pimpinan Elia.

Refleksi:
-          Tunjukkanlah hal-hal yang menyatakan kesediaan saudara melayani Tuhan sebagai GSM!
-          Adakah komitment yang ingin anda buat? Mau bersungguh-sungguh lagi dalam mengambil bagian dalam pelayanan?

Hal yang dapat diajarkan kepada anak-anak?
-          Siapa saja Tuhan pakai untuk menyatakan kemuliaan-Nya diduni ini termasuk anak-anak SM
-          Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang menyatakan bahwa kita adalah utusan Tuhan untuk menyatakan kemuliaan Tuhan, misalnya, rajin SM, sayang orang tua, berbuat baik, dll.
-          Tekankan bahwa Allah tetap menyertai mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar