Tujuan:
Supaya anak-anak meneladani Elisa yang bersedia menjadi pelayan Tuhan
Tokoh: Elisa
Baca I
Raja-raja 19:15-18
Cerita SM
minggu lalu adalah tentang Allah menyatakan diri_Nya kepada Elia. Di tengah
masa krisis, putus asa, dan lelah, Tuhan datang memberikan satu pengharapan
kepada Elia, bahwa Ia tidak pernah meninggalkan Elia dalam keadaan apapun. Hal
ini menjadi satu jaminan kembali kepada Elia tentang Allah yang ia sembah.
Ternyata tidak berhenti sampai disini, tidak berhenti kepada penyataan diri
Allah, tapi Ia juga memberikan satu jaminan yang luar biasa lagi yakni
memberikan seorang pendamping atau rekan sepelayanan bagi Elia, yakni Elisa.
Elisa inilah yang nanti akan bersama-sama dengan Elia untuk melayani bangsa
Israel, juga dibimbing oleh Elia, kemudian menggantikan Elia.
Bagaimankah
kisah pemanggilan Elisa??? I Raja-raja 19:19-21
Setelah nabi
Elia bertemu dengan Allah di Horeb, maka ia segera pergi, menuruni gunung
tersebut untuk bertemu dengan Elisa. Hal yang menarik adalah mereka bertemu
bukan di rumah tapi di ladang, saat itu Elisa sedang membajak menggunakan 12
pasang lembu. Jadi Elisa dipanggil bukan disaat dia sedang berdoa, dia sedang
pengangguran, tapi dia dipanggil di tengah-tengah kesibukannya, yakni sedang
bekerja.
Setelah
bertemu, kemudian Elia melempar jubahnya kepada Elisa. Ini adalah suatu tanda
simbolik tentang panggilan Elisa. Ia telah dipilih dan nantinya akan
menggantikan Elia. Sungguh luar biasa, Elisa meresponi panggilan tersebut, tapi
ia meminta kepada Elisa supaya ia boleh pulang terlebih dahulu ke rumahnya
untuk pamit kepada orang tuanya.
Ada orang
yang bertanya mengapa Elisa harus pamit, apakah ia tidak sungguh-sungguh mau
melayani? Simpel sekali jawabannya, Elisa mengasihi orang-orang disekitarnya,
termasuk orang tuanya. Untuk itu ia mau pamit kepada mereka. Dan lagian sangat
wajar jika ia kembali pulang dulu, karena ia dipanggil saat ia berada di
ladang, nanti dicari-cari lagi sama orang tuanya. Ibarat kita kalau berpergian,
pada umumnya kita akan mengabarkan orang tua bukan, kalau tidak, di rumah bisa
heboh.
Elia pun
memberikan kesempatan untuk pamit kepada Elisa. Dan Elisa ternyata tidak hanya
pamit kepada orang tuanya tapi juga dari teman-temannya. Sehingga ia
menyembelih lembu untuk dimakan bersama:
-
Hal ini menyatakan sukacita yang dialami oleh
Elisa karena dipanggil oleh Allah menjadi nabi_Nya
-
Hal ini juga menyatakan bahwa Elisa berasal dari
keluarga kaya. Menyembelih lembu adalah hal yang mahal saat itu.
Setelah
pamit dari orang tua dan teman-temannya, Elisa pun pergi dan mengikuti Elia.
Teman-teman….
Disini kita
dapat melihat bagaimana kesediaan Elisa mau meresponi panggilan Allah tersebut.
Setiap kitapun dipanggil oleh Allah untuk menjadi pelayan_Nya. Namun terkadang
banyak hal yang mencoba untuk menghalangi kita untuk tidak mau meresponinya.
Alasan tidak bisa, alasan masih belum siap, alasan tidak punya talenta, sering
sekali menghambat kita untuk mau lebih lagi dalam pelayanan kita. Kita belajar
dari kisah Elisa dan responnya terhadap panggilan Allah.
Allah
memanggil Elisa bukan karena Elisa sudah lebih siap melayani, mungkin Elisa pun
tidak tau apa itu pelayanan, karena ia seorang petani, tapi Tuhan melihat
bagaimana kesediaannya dalam meresponi panggilan tersebut. Kesediaan untuk
memberi diri kepada Tuhan. Memberi diri sepenuhnya dulu baru nanti selebihnya
Allah yang akan bekerja, Allah yang akan memperlengkapi kita agar siap
melayani. Elisa diperlengkapi melalui pimpinan Elia.
Refleksi:
-
Tunjukkanlah hal-hal yang menyatakan kesediaan
saudara melayani Tuhan sebagai GSM!
-
Adakah komitment yang ingin anda buat? Mau
bersungguh-sungguh lagi dalam mengambil bagian dalam pelayanan?
Hal yang
dapat diajarkan kepada anak-anak?
-
Siapa saja Tuhan pakai untuk menyatakan
kemuliaan-Nya diduni ini termasuk anak-anak SM
-
Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang
menyatakan bahwa kita adalah utusan Tuhan untuk menyatakan kemuliaan Tuhan,
misalnya, rajin SM, sayang orang tua, berbuat baik, dll.
-
Tekankan bahwa Allah tetap menyertai mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar