Sunday School Ministry
Selamat datang di Blog Sunday School Ministry atau Pelayanan Sekolah Minggu (SM). Semoga blog ini membantu kita semua dalam pelayanan SM yang semakin lebih baik. Isi blog ini berupa pengalaman penulis dan juga dikumpulkan dari berbagai sumber yang selama ini sangat membantu penulis.
Selasa, 25 Agustus 2015
Kamis, 06 Agustus 2015
Minggu, 12 Oktober 2014
Tuhan Berbelas Kasih (2 Raja-raja 5:1-19a) (Belajar dari kisah Naaman)
Setiap orang dalam hidup ini membutuhkan belas kasihan atau
kebaikan dari siapa saja. Khususnya ketika kita sedang dalam keadaan sulit kita
sangat membutuhkan belas kasih dari orang lain, dan terlebih lagi kita sangat
membutuhkan belas kasih Tuhan.
Hari ini kita mencoba untuk melihat satu kisah kehidupan
seorang tentara yang bernama Naaman.
Naaman adala seorang tentara yang sangat ahli berperang,
sering membawa kemenangan bagi negara Aram (bukan bangsa Israel), dan ia juga
adalah seorang yang cukup terpandang (kaya raya). Sehingga ia sangat di sayang
oleh raja. Suatu hari, Naaman yang seorang pahlawan gagah perkasa ini, kena
sakit. Ia menderia sakit kusta.
Naaman sudah pergi keberbagai tempat untuk minta
disembuhkan, tapi tidak ada satupun yang bisa menyembuhkan dia. Akhirnya ia
sangat sedih, galau, putus asa. Nah, dirumahnya ada seorang perempuan yang
bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Perempuan ini adalah orang Israel.
Kemudian ia berkata kepada majikannya, istri Naaman, “Nya… coba deh si tuan
Naaman itu pergi ke Samaria, di sono noh ada seorang nabi, yang dapat
menyembuhkan tuan Naaman”. Akhirnya Naaman menuruti saran dari perempuan yang
bekerja di rumahnya tersebut.
Akhirnya Naaman dan pengawalnya pergi mencari nabi yang
dapat menyembuhkan dia. Kalian tahu siapa nabi yang dicari oleh Naaman. NABI
ELISA….. Ada yg ingat siapa nabi Elisa (nah disini, bisa diselipkan satu trik
untuk mengingatkan anak-anak tentang cerita minggu lalu).
Setelah mencari-cari, akhirnya mereka menemukan tempat
tinggal nabi Elisa. Tapi ketika mereka nyampe di rumah Elisa, nabi Elisa tidak
menemui mereka. Elisa Cuma berkata “Pergilah mandi 7 kali dalam sungai Yordan,
maka kamu akan sembuh”. Apa reaksi Naaman? Dia marah, karena nabi Elisa tidak
mau menemui dia, dan juga karena dia disuruh untuk mandi atau mencelupkan diri
sebayak 7 kali di sungai Yordan yang kotor itu. Kenapa bukan ditempat lain. Di
kolam yang bersih, atau tempat lain, masa aku harus mandi di sungai Yordan yang
kotor. Tapi karena didesak oleh pengawalnya, akhirnya ia nurut juga untuk
mandi/mencelupkan diri di sungai Yordan, 1,2,3,4,5,6,7. Hore…. Aku sembuh
akhirnya, Naaman sembuh.
Kesembuhan Naaman adalah hal ajaib, mujizat dari Tuhan.
Ketaatan yang ia lakukan membuahkan hasil. Tapi dibalik semuanya itu, ada belas
kasih Tuhan kepada Naaman sehingga ia disembuhkan. Dan Elisa sadar bahwa ini
semua juga karena anugerah Allah, sehingga ia menolak pemberian atau
persembahan yang diberikan oleh Naaman kepadanya. Ia mau supaya Naaman melihat
bahwa yang menyembuhkan dirinya adalah Tuhan yang disembah oleh bangsa Israel.
Naaman bukanlah umat pilihan, dia bukan bagian dari bangsa
Israel. Tapi belas kasih Allah itu, tidak membedakan setiap golongan, ras,
suku, dan lain sebagainya. Tapi Tuhan mau supaya setiap orang bisa mengalami
kasih-Nya. Melalui nabi Elisa, Naaman bisa merakasan belas kasih Allah yang
menyembuhkan dia.
Renungan kita adalah:
-
Saat kita ingin memohon pertolongan Tuhan,
terkadang ada hal-hal tertentu yang Tuhan inginkan supaya kita melakukannya.
Tapi terkadang hal itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
-
Bagaimana rasa mendapatkan belas kasih dari
orang lain dan juga Tuhan? Bagaimana pengalamannya? Bagaimana rasanya?
-
Apakah kamu mau menunjukkuan belas kasih kepada
orang lain? Contoh konkritnya apa?
Jumat, 03 Oktober 2014
Tuhan Mempersiapkan Hamba_Nya (Belajar dari Kisah Elisa) (I Raja-raja 19:15-21)
Tujuan:
Supaya anak-anak meneladani Elisa yang bersedia menjadi pelayan Tuhan
Tokoh: Elisa
Baca I
Raja-raja 19:15-18
Cerita SM
minggu lalu adalah tentang Allah menyatakan diri_Nya kepada Elia. Di tengah
masa krisis, putus asa, dan lelah, Tuhan datang memberikan satu pengharapan
kepada Elia, bahwa Ia tidak pernah meninggalkan Elia dalam keadaan apapun. Hal
ini menjadi satu jaminan kembali kepada Elia tentang Allah yang ia sembah.
Ternyata tidak berhenti sampai disini, tidak berhenti kepada penyataan diri
Allah, tapi Ia juga memberikan satu jaminan yang luar biasa lagi yakni
memberikan seorang pendamping atau rekan sepelayanan bagi Elia, yakni Elisa.
Elisa inilah yang nanti akan bersama-sama dengan Elia untuk melayani bangsa
Israel, juga dibimbing oleh Elia, kemudian menggantikan Elia.
Bagaimankah
kisah pemanggilan Elisa??? I Raja-raja 19:19-21
Setelah nabi
Elia bertemu dengan Allah di Horeb, maka ia segera pergi, menuruni gunung
tersebut untuk bertemu dengan Elisa. Hal yang menarik adalah mereka bertemu
bukan di rumah tapi di ladang, saat itu Elisa sedang membajak menggunakan 12
pasang lembu. Jadi Elisa dipanggil bukan disaat dia sedang berdoa, dia sedang
pengangguran, tapi dia dipanggil di tengah-tengah kesibukannya, yakni sedang
bekerja.
Setelah
bertemu, kemudian Elia melempar jubahnya kepada Elisa. Ini adalah suatu tanda
simbolik tentang panggilan Elisa. Ia telah dipilih dan nantinya akan
menggantikan Elia. Sungguh luar biasa, Elisa meresponi panggilan tersebut, tapi
ia meminta kepada Elisa supaya ia boleh pulang terlebih dahulu ke rumahnya
untuk pamit kepada orang tuanya.
Ada orang
yang bertanya mengapa Elisa harus pamit, apakah ia tidak sungguh-sungguh mau
melayani? Simpel sekali jawabannya, Elisa mengasihi orang-orang disekitarnya,
termasuk orang tuanya. Untuk itu ia mau pamit kepada mereka. Dan lagian sangat
wajar jika ia kembali pulang dulu, karena ia dipanggil saat ia berada di
ladang, nanti dicari-cari lagi sama orang tuanya. Ibarat kita kalau berpergian,
pada umumnya kita akan mengabarkan orang tua bukan, kalau tidak, di rumah bisa
heboh.
Elia pun
memberikan kesempatan untuk pamit kepada Elisa. Dan Elisa ternyata tidak hanya
pamit kepada orang tuanya tapi juga dari teman-temannya. Sehingga ia
menyembelih lembu untuk dimakan bersama:
-
Hal ini menyatakan sukacita yang dialami oleh
Elisa karena dipanggil oleh Allah menjadi nabi_Nya
-
Hal ini juga menyatakan bahwa Elisa berasal dari
keluarga kaya. Menyembelih lembu adalah hal yang mahal saat itu.
Setelah
pamit dari orang tua dan teman-temannya, Elisa pun pergi dan mengikuti Elia.
Teman-teman….
Disini kita
dapat melihat bagaimana kesediaan Elisa mau meresponi panggilan Allah tersebut.
Setiap kitapun dipanggil oleh Allah untuk menjadi pelayan_Nya. Namun terkadang
banyak hal yang mencoba untuk menghalangi kita untuk tidak mau meresponinya.
Alasan tidak bisa, alasan masih belum siap, alasan tidak punya talenta, sering
sekali menghambat kita untuk mau lebih lagi dalam pelayanan kita. Kita belajar
dari kisah Elisa dan responnya terhadap panggilan Allah.
Allah
memanggil Elisa bukan karena Elisa sudah lebih siap melayani, mungkin Elisa pun
tidak tau apa itu pelayanan, karena ia seorang petani, tapi Tuhan melihat
bagaimana kesediaannya dalam meresponi panggilan tersebut. Kesediaan untuk
memberi diri kepada Tuhan. Memberi diri sepenuhnya dulu baru nanti selebihnya
Allah yang akan bekerja, Allah yang akan memperlengkapi kita agar siap
melayani. Elisa diperlengkapi melalui pimpinan Elia.
Refleksi:
-
Tunjukkanlah hal-hal yang menyatakan kesediaan
saudara melayani Tuhan sebagai GSM!
-
Adakah komitment yang ingin anda buat? Mau
bersungguh-sungguh lagi dalam mengambil bagian dalam pelayanan?
Hal yang
dapat diajarkan kepada anak-anak?
-
Siapa saja Tuhan pakai untuk menyatakan
kemuliaan-Nya diduni ini termasuk anak-anak SM
-
Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang
menyatakan bahwa kita adalah utusan Tuhan untuk menyatakan kemuliaan Tuhan,
misalnya, rajin SM, sayang orang tua, berbuat baik, dll.
-
Tekankan bahwa Allah tetap menyertai mereka
Langganan:
Postingan (Atom)